Gaya Arsitektur dan Interior yang Kekinian
Trend seperti fashion, makanan, minuman, dan lain sebagainya selalu mengalami perkembangan, demikian juga arsitektur. Trend arsitektur tidak selalu berupa gaya yang belum pernah ada sebelumnya, bisa juga gaya lama yang dipopulerkan kembali, atau gabungan antara gaya lama dan gaya baru.
Untuk mengetahui gaya arsitektur yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan, tentunya pengenalan akan gaya-gaya arsitektur yang ada juga diperlukan. Yuk, kenali enam gaya arsitektur dan interior yang sedang populer dan kekinian!
Gaya Minimalis
Simpel, rapi, dan fungsional merupakan identitas dari gaya minimalis. Gaya minimalis sejatinya merupakan pendekatan desain yang ditandai dengan penghematan dalam dekorasi. Oleh karena itulah, rumah-rumah dengan gaya ini cenderung minim dekorasi dan tertata rapi.
Arsitektur dan interior dengan gaya minimalis cenderung mengedepankan bentuk asli dari geometri sebuah elemen tanpa banyak modifikasi. Aplikasinya berupa bentuk rumah yang simpel, minim lekukan, dan ornamen. Pemilihan perabot pada interiornya pun merupakan perabot modern yang tak memakan banyak tempat. Sedangkan untuk warna, gaya minimalis biasanya didominasi dengan warna putih, coklat, dan warna-warna kayu.
Gaya Vintage
Tak semuanya yang kekinian harus berupa hal baru, bisa saja sesuatu yang sudah kuno menjadi tren yang diminati kembali. Gaya vintage yang belakangan ini sedang populer identik dengan suasana kuno dan jadul. Penggunaan warna-warna, furnitur, dan hiasan dekorasi jadul sangat kental pada gaya vintage.
Penggunaan gaya vintage di Indonesia kebanyakan diterapkan pada tata ruang dalam rumah. Jika ingin rumah memiliki gaya vintage, gunakan warna-warna lembut pada cat dinding rumah seperti warna pastel, yaitu warna kuning, biru muda, merah, pink, dan akuamarin. Pilih juga furnitur yang memiliki kesan jadul dengan banyak lekukan dan berbahan kayu. Selain itu, dekorasi-dekorasi layaknya vas bunga dan pajangan dinding seperti bingkai foto akan membuat rumah semakin terlihat vintage.
Gaya Industrial
Gaya yang terlihat sangat maskulin ini bermula akibat dari banyaknya bangunan-bangunan bekas pabrik di Eropa yang tak digunakan Kembali. Agar bangunan tersebut tak terbengkalai, dilakukan modifikasi pada arsitektur dan interior bangunan sehingga menjadi layak dan nyaman dihuni namun tetap mempertahankan karakter asli dari bangunan pabrik tersebut. Karakter gaya industrial adalah ekspos material-material bangunan seperti baja, logam, beton, dan bata. Tanpa finishing yang menutupi material tersebut, karakter bangunan industrial menjadi semakin tegas.
Gaya Tropis
Berada di negara yang memiliki iklim tropis membuat banyak orang berlomba-lomba untuk memiliki rumah yang merespons kondisi iklim tersebut. Arsitektur tropis merupakan gaya yang lebih menekankan konteks lingkungan sehingga bangunan dapat beradaptasi dengan baik dan berbaur di tengah kondisi cuaca dan iklim di sekitarnya.
Gaya arsitektur tropis yang baik mampu membuat penghuni rumah atau bangunan tetap merasa nyaman dengan pengondisian udara yang seminim mungkin dalam cuaca apa pun. Salah satu elemen yang mendukung gaya ini adalah penggunaan atap miring yang lebar, penggunaan vegetasi yang melingkupi rumah, ventilasi udara, dan material-material lokal.
Gaya Rustic
Gaya rustic sebenarnya agak mirip dengan gaya vintage, yaitu menonjolkan penggunaan material-material yang sudah tua. Perbedaannya adalah gaya rustic lebih cenderung menggunakan material yang bersifat kasar dan berkarat—menunjukkan adanya proses penuaan yang jelas.
Gaya rustic sudah lama ada di negara-negara Eropa dan biasanya alami terjadi pada rumah-rumah di pedesaan. Ggaya rustic cukup populer karena minat masyarakat untuk memiliki hunian dengan nilai seni yang tinggi, bersifat apa adanya, dan dapat menua dengan baik.
Gaya Eklektik
Gaya yang muncul pada abad ke-19 dan 20 ini pada dasarnya merupakan penggabungan dari dua atau lebih kebudayaan dan nilai historis dari masa lampau untuk menciptakan sesuatu yang baru dan orisinal. Oleh karena itulah, kekuatan pendorong utama dari gaya ini bukan nostalgia belaka, melainkan kebebasan berekspresi. Dalam arsitektur dan desain interior, gaya eklektik mencakup struktur bangunan, furnitur, ornamen dan dekorasi.
Dalam penerapannya, gaya eklektik identik dengan penggunaan perabotan yang fungsional dan praktis. Bisa saja dengan meletakkan sesuatu yang bersifat kontras, seperti meja modern dengan sofa vintage secara berjejeran. Selain itu, gaya eklektik biasanya juga disertai dengan pola-pola geometris seperti garis vertikal, horisontal, zigzag, dan lingkaran yang dapat diaplikasikan pada motif karpet, bantal, sofa, dan tempat tidur.
Baca juga tips untuk menjaga kebersihan kamar mandi di artikel : https://tokokunci.com/cara-efektif-menjaga-kebersihan-kamar-mandi/
Sumber : archify.com